Pengaruhi Bottom-line Perusahaan, Ini 5 Cara Tingkatkan Budaya Kerja

Tujuan dari bottom-line perusahaan adalah pertumbuhan, kepuasan, dan loyalitas pelanggan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini perusahaan mengalokasikan hampir seluruh anggaran operasional untuk bottom-line.

Tapi apakah Anda sadar bahwa selama ini ada satu hal yang sebenarnya terabaikan yang mempengaruhi langsung bottom-line pada bisnis Anda saat ini?

Ya, jawabannya adalah budaya kerja dari karyawan Anda. Mengapa? Mari simak penjelasannya di sini.

Pentingnya Mengutamakan Karyawan


Pentingnya Mengutamakan Karyawan

Bahwa yang sering dilupakan oleh perusahaan ketika ingin membangun bottom-line adalah SDM dari perusahaan itu sendiri dalam hal ini adalah karyawan.

Banyak perusahaan cenderung menganggap karyawan hanya sekumpulan aset terampil dan tidak memanusiakan karyawannya.

Namun ingat bukan berarti karyawan adalah segalanya, namun karyawan merupakan hal yang perlu diprioritaskan sebelum bottom-line itu sendiri.

Bangun karyawan terlebih dahulu, buat karyawan betah dan loyal kepada perusahaan baru perusahaan bisa berfokus kepada pelanggan.

Contohnya ketika karyawan Anda memiliki loyalitas dan merasa terlibat dalam perusahaan, bukan tidak mungkin karyawan akan memberikan kemampuan terbaiknya dalam hal mencapai tujuan bottom-line perusahaan.

Budaya Kerja Karyawan dan Bottom-Line Perusahaan


Seperti yang telah dibahas sebelumnya, banyak pemilik bisnis yang berpikir bahwa pelayanan pelanggan adalah yang utama.

Namun nyatanya-terutama di era sekarang-adalah kebalikan. Karyawan adalah hal yang perlu didahulukan.

Satu hal umum yang sering dilupakan juga oleh pemilik bisnis adalah; karyawan adalah wajah dari perusahaan Anda.

Dalam wawancaranya oleh Inc, Richard Branson konglomerat asal Inggris menyatakan bahwa jika karyawan senang, mereka cenderung membuat pelanggan senang.

Sebaliknya jika karyawan tidak senang ketika bekerja maka satu hal yang pasti adalah mereka bisa saja melayani pelanggan dengan sangat buruk dan secara tidak sadar akan merusak brand perusahaan Anda.

Ia melanjutkan bahwa pelayanan pelanggan terbaik adalah berasal dari ketulusan dan loyalitas terutama ketika karyawan benar-benar mencintai pekerjaannya.

5 Cara Tingkatkan Budaya Kerja Karyawan


5 Cara Tingkatkan Budaya Kerja Karyawan

Baik perusahaan yang memiliki banyak maupun sedikit karyawan sejatinya bisa membangun budaya kerja karyawan dan itu sangat bergantung dari masing-masing perusahaan.

Namun ada 5 hal dasar bagaimana Anda bisa meningkatkan budaya kerja karyawan yang akan memengaruhi bottom-line perusahaan.

1. Cari Tahu Apa yang Karyawan Mau


Pertama, perusahaan perlu mendengarkan apa yang karyawan inginkan dalam bekerja.

Misalnya terkait jam kerja, workflow kerja, cara berpakaian, dan hal-hal yang sifatnya selalu bersinggungan dengan karyawan dalam sehari-hari.

Ingat, bahwa karyawan tentu akan lebih banyak menghabiskan hari-harinya di tempat kerja.

Perusahaan juga perlu memikirkan bagaimana cara menciptakan lingkungan kerja yang ramah terhadap karyawan.

Dalam hal ini yang penting adalah perusahaan tidak harus melulu memberikan beneficial kepada karyawan namun juga bagaimana karyawan bisa terdorong untuk memiliki rasa kepemilikan terhadap perusahaan.

Rasa betah bekerja di perusahaan Anda merupakan salah satu ciri karyawan memiliki rasa kepemilikan dan loyalitas kepada perusahaan.

2. Jadikan Karyawan sebagai Investasi


Maksud investasi di sini adalah bagaimana Anda mampu memberikan karyawan keleluasaan untuk mengembangkan potensi mereka. Bahkan untuk hal-hal di luar pekerjaan mereka.

Misalnya mengizinkan mereka untuk tetap bekerja dan melanjutkan pendidikannya di luar negeri atau bahkan perusahaan benar-benar menyediakan beasiswa bagi mereka yang berprestasi.

Jika hal tersebut dirasa terlalu berat, perusahaan bisa melakukan hal yang lebih kecil misalnya dengan mengadakan short course internal, mengadakan perpustakaan, atau seminar di tiap bulannya.

berinvestasi pada karyawan untuk menambah nilai karyawan itu sendiri merupakan langkah penting untuk menciptakan budaya kerja.

3. Lebih Peduli dengan Karyawan


Karyawan bisa saja berada di puncak burnout ketika bekerja dan akan mempengaruhi produktivitas itu sendiri.

Sadar atau tidak, sebenarnya perusahaan wajib mengalokasikan rencana pengembangan SDM pada hal-hal yang seperti ini: kesehatan mental karyawan.

Kesehatan mental karyawan akan sangat berpengaruh bagaimana nantinya mereka melayani pelanggan.

Misalnya karyawan yang lembur layak untuk mendapatkan perhatian lebih atau karyawan yang belakangan mengalami penurunan performa layak untuk mendapatkan konseling.

Ingat, untuk menciptakan budaya kerja perusahaan tidak hanya berfokus pada performa namun apa yang mereka rasakan dan alami saat ini.

4. Buat Penjadwalan dan Komunikasi Lebih Mudah bagi Karyawan


Saat ini work-life integration menjadi perhatian banyak karyawan. Di sisi lain, perusahaan juga perlu merampingkan operasionalnya demi bisa bersaing di era digital.

Untuk itu ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan di antaranya:

  • Memungkinkan adanya flexible working seperti bekerja di rumah atau kantor virtual.
  • Mempermudah komunikasi antara karyawan-karyawan dan karyawan-manajemen
  • Memiliki prosedur tata kelola karyawan yang lebih mudah dan efisien bagi manajemen HR
  • Sistem yang mampu mengurangi penyalahgunaan absensi.

Dari poin-poin tersebut, dengan kata lain perusahaan juga harus memiliki sistem tata kelola HR seperti software attendance management for business solution.

5. Selalu Ada untuk Karyawan


Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sistem tata kelola HR akan lebih mudah apabila perusahaan menggunakan software attendance management.

Hal ini juga berkaitan dengan istilah, “perusahaan sebaiknya selalu ada untuk karyawan”

Dengan mengandalkan teknologi seperti software absensi membuat perusahaan akan terasa lebih dekat dengan karyawan.

Misalnya karyawan bisa melakukan absensi ketika bekerja dari rumah langsung melalui software yang terinstal dalam smartphone mereka.

Karyawan juga bisa mengajukan cuti, menerima benefit bahkan pinjaman tanpa harus melalui birokrasi yang rumit.

Software absensi juga memungkinkan karyawan untuk tetap menjaga privasinya apabila ingin mengajukan cuti atau pinjaman kepada perusahaan.

Hal-hal seperti ini tentu penting dan mampu memenuhi keempat poin sebelumnya terkait bagaimana perusahaan bisa menciptakan budaya kerja karyawan yang baik.

Itulah lima hal dasar yang mampu meningkatkan budaya kerja karyawan di suatu perusahaan. Hal tersebut bahkan bisa dilakukan baik oleh perusahaan besar maupun kecil.

Posting Komentar

Copyright © 2021

Niaga Webster